PERBEDAAN VIRUS & ORGANISASI SEL

>> Sabtu, 28 Maret 2009

PERBEDAAN VIRUS DENGAN ORGANISASI SEL

A. VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

UKURAN, STRUKTUR, DAN ANATOMI, SERTA REPRODUKSI VIRUS

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.Perbedaan virus dengan sel hidupSel hidup: 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus 2. dapat mereproduksi semua bagian selnya 3. memiliki system metabolismeVirus : 1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat 2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya. 3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.Reproduksi virusReproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisisProses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri.siklus litik: • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengna bebas tanpa terikat pada kromosom bakterisiklus lisogenik • Waktu relatif lama • Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri

B. ORGANISASI SEL

Organisasi sel: Tiap bagian organisme hidup tersusun dari sel-sel mikroskopik dan majemuk. Sel-sel itu terhimpun menjadi sistem-sistem yang berhubungan satu dengan lain untuk terselenggaranya berbagai proses hidup. Dalam pelaksanaan proses hidup, tumbuhan dan hewan menyusun kembali unsur-unsur kimia sesuai dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan mineral tidak dapat menyusun unsur-unsur kimia sesuai dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan mineral tidak dapat menyusun unsur-unsur kimia seperti yang dikerjakan oleh tumbuhan dan hewan. Sifat dan pola struktural yang menonjol pada benda mati seperti kristal dan batu tergantung dari cara pembentukan, jenis, dan banyaknya unsur kimia yang menyusunnya. Metabolisme: Benda hidup dibedakan dari benda mati berdasarkan proses-proses vital yang secara kolektif disebut metabolisme. Metabolisme adalah jumlah semua proses fisik dan kimia yang menghasilkan substansi hidup (metabolisme substansi) dengan jalan membanguns secara konstruktif (metabolisme konstruktif) serta menghasilkan energi (metabolisme energi) dengan jalan destruksi substansi hidup itu (metabolisme destruktif). Metabolisme konstruktif disebut juga anabolisme, dan metabolisme destruktif disebut juga katabolisme. Iritabilitas: Benda hidup (sebagai keseluruhan yang utuh dan bagian-bagiannya) bereaksi terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Aksi terhadap rangsangan-rangsangan dari sekitarnya itu disebut tanggapan (respon). Jadi benda hidup yang menanggapi rangsangan-rangsangan seperti: panas, cahaya, lembab, tekanan, dan sebagainya, baik melalui kontak eksternal ataupun melalui kontak internal. Derajat tanggapan benda hidup terhadap rangsangan tersebut dimanfiestasikan sebagai perubahan-perubahan sementara atau mungkin perubahan permanen. Perubahan-perubahan itu tidak dapat diukur secara kuantitatif. Benda mati juga mengalami perubahan jika ada pengaruh dari luar, dan perubahan-perubahan itu yang disebut juga sebagai hasil reaksi, dapat diukur secara kuantitatif. Contoh: jika logam dipanasi akan berkembang, dan perkembangannya dapat diukur. Perubahan kuantitatif dapat diperhitungkan berdasarkan jenis dan ukuran logam, serta besarnya pengaruh.
Reproduksi: Tiap jenis organisme hidup mempunyai kemampuan untuk menduplikasikan dirinya sendiri. Contoh: pohon jeruk mampu menghasilkan duplikat jenisnya, yaitu pohon jeruk dan bukan pohon pisang. Ayam dapat menghasilkan duplikasinya, yaitu dari telur ayam akan timbul anak ayam dan bukan anak anjing. Benda hidup berlipat ganda dengan menggunakan material yang ada dalam tubuhnya. Benda mati tidak dapat berlipat ganda. Sebutir batu yang ada di halaman kita, misalnya, tetap akan berupa sebutir batu.

C. Perbedaan virus dengan sel hidup


Sel hidup

1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus
2. dapat mereproduksi semua bagian selny
3. memiliki system metabolisme
Virus
1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat
2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya
3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

Reproduksi virus
Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis.

SUMBER :

Anonymous.2009:http://www.balita-anda.com/news.php?id=401. Di akses tanggal 27 maret 2009

Agus.2001.mikrobiologi umum.umm press.malang

Brotowidjoyo, M. D.2000.zoologi dasar untuk smta dan permulaan pendidikan tersier.ugm press.malang

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP