PERBEDAAN VIRUS & ORGANISASI SEL

>> Sabtu, 28 Maret 2009

PERBEDAAN VIRUS DENGAN ORGANISASI SEL

A. VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan mengendalikan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel). Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influensa dan HIV), hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

UKURAN, STRUKTUR, DAN ANATOMI, SERTA REPRODUKSI VIRUS

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri. Karena itu pula, virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri.Perbedaan virus dengan sel hidupSel hidup: 1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus 2. dapat mereproduksi semua bagian selnya 3. memiliki system metabolismeVirus : 1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat 2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya. 3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel.Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.Reproduksi virusReproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisisProses-proses pada siklus lisogenik: Reduksi dari siklus litik ke profage( dimana materi genetiak virus dan sel inang bergabung), bakteri mengalami pembelan binner, dan profage keluar dari kromosom bakteri.siklus litik: • Waktu relatif singkat • Menonaktifkan bakteri • Berproduksi dengna bebas tanpa terikat pada kromosom bakterisiklus lisogenik • Waktu relatif lama • Mengkominasi materi genetic bakteri dengn virus • Terikat pada kromosom bakteri

B. ORGANISASI SEL

Organisasi sel: Tiap bagian organisme hidup tersusun dari sel-sel mikroskopik dan majemuk. Sel-sel itu terhimpun menjadi sistem-sistem yang berhubungan satu dengan lain untuk terselenggaranya berbagai proses hidup. Dalam pelaksanaan proses hidup, tumbuhan dan hewan menyusun kembali unsur-unsur kimia sesuai dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan mineral tidak dapat menyusun unsur-unsur kimia sesuai dengan kebutuhannya. Benda mati seperti batu dan mineral tidak dapat menyusun unsur-unsur kimia seperti yang dikerjakan oleh tumbuhan dan hewan. Sifat dan pola struktural yang menonjol pada benda mati seperti kristal dan batu tergantung dari cara pembentukan, jenis, dan banyaknya unsur kimia yang menyusunnya. Metabolisme: Benda hidup dibedakan dari benda mati berdasarkan proses-proses vital yang secara kolektif disebut metabolisme. Metabolisme adalah jumlah semua proses fisik dan kimia yang menghasilkan substansi hidup (metabolisme substansi) dengan jalan membanguns secara konstruktif (metabolisme konstruktif) serta menghasilkan energi (metabolisme energi) dengan jalan destruksi substansi hidup itu (metabolisme destruktif). Metabolisme konstruktif disebut juga anabolisme, dan metabolisme destruktif disebut juga katabolisme. Iritabilitas: Benda hidup (sebagai keseluruhan yang utuh dan bagian-bagiannya) bereaksi terhadap perubahan-perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Aksi terhadap rangsangan-rangsangan dari sekitarnya itu disebut tanggapan (respon). Jadi benda hidup yang menanggapi rangsangan-rangsangan seperti: panas, cahaya, lembab, tekanan, dan sebagainya, baik melalui kontak eksternal ataupun melalui kontak internal. Derajat tanggapan benda hidup terhadap rangsangan tersebut dimanfiestasikan sebagai perubahan-perubahan sementara atau mungkin perubahan permanen. Perubahan-perubahan itu tidak dapat diukur secara kuantitatif. Benda mati juga mengalami perubahan jika ada pengaruh dari luar, dan perubahan-perubahan itu yang disebut juga sebagai hasil reaksi, dapat diukur secara kuantitatif. Contoh: jika logam dipanasi akan berkembang, dan perkembangannya dapat diukur. Perubahan kuantitatif dapat diperhitungkan berdasarkan jenis dan ukuran logam, serta besarnya pengaruh.
Reproduksi: Tiap jenis organisme hidup mempunyai kemampuan untuk menduplikasikan dirinya sendiri. Contoh: pohon jeruk mampu menghasilkan duplikat jenisnya, yaitu pohon jeruk dan bukan pohon pisang. Ayam dapat menghasilkan duplikasinya, yaitu dari telur ayam akan timbul anak ayam dan bukan anak anjing. Benda hidup berlipat ganda dengan menggunakan material yang ada dalam tubuhnya. Benda mati tidak dapat berlipat ganda. Sebutir batu yang ada di halaman kita, misalnya, tetap akan berupa sebutir batu.

C. Perbedaan virus dengan sel hidup


Sel hidup

1. memiliki 2 tipe asam nukleat sekaligus
2. dapat mereproduksi semua bagian selny
3. memiliki system metabolisme
Virus
1. hanya memiliki 1 tipe asam nukleat
2. tidak dapat mereproduksi semua bag. Selnya, virus hanya mereproduksi materi genetik dan selubung proteinnya
3. tidak memiliki system metabolisme , oleh karena itu virus tidak dapat tumbuh dan bereproduksi tanpa adanya sel inang.

Partikel virus mengandung DNA atau RNA yang dapat berbentuk untai tunggal atau ganda. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal. Bahan genetik tersebut diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid. Kapsid bisa berbentuk bulat (sferik) atau heliks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus.

Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid) terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer. Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak, nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi.

Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20 nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks, kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel. Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

Reproduksi virus
Reproduksi virus secera general terbagi menjadi 2 yaitu litik dan lisogenik proses-proses pada siklus litik: pertama, virus akan mengdakan adsorpsi atau attachment yang ditandai dengan menmpelnya virus pada dinding sel,kemudian pada virus tertentu (bakteriofage), melakukan penetrasi yaitu dengan cara melubangi membran sel dengan menggunakan enzim, setelah itu virus akan memulai mereplikasi materi genetik dan selubung protein, kemudian virus akan memanfaatkan organel-organel sel, kemudian sel mengalami lisis.

SUMBER :

Anonymous.2009:http://www.balita-anda.com/news.php?id=401. Di akses tanggal 27 maret 2009

Agus.2001.mikrobiologi umum.umm press.malang

Brotowidjoyo, M. D.2000.zoologi dasar untuk smta dan permulaan pendidikan tersier.ugm press.malang

alvin53 BlogRead more...

DAUR LITIK DAN LISOGENIK

JENIS DAUR INFEKSI VIRUS (LITIK & LISOGENIK) CONTOH VIRUS PADA HEWAN DAN TUMBUHAN

Virus merupakan mahluk peralihan antara benda mati dan benda hidup. Disebut benda mati karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma atau aseluler dan di alam bebas virus mengalami dormansi atau istirahat dan akan terbawa oleh angin dan ketika menemukan tempat yang cocok maka virus itu akan aktif dan jika tempat itu tidak cocok maka virus akan terlempar dan terbawa oleh angin lagi.

Virus juga bersifat virulen dan hanya mampu hidup pada organisme yang hidup. Virus hanya memiliki DNA atau RNA saja.Disebut benda hidup karena mempunyai DNA/RNA dan dapat bereproduksi. Ukuran virus lebih kecil dari bakteri yakni sekitar 200-300 milimikron. Bentuk virus ada yang poligonal, bulat, T dll. Contoh virus berbentuk T adalah bakteriofag atu sering disebut fag saja. Virus ini menyerang bakteri epidemik misalnya e.coli.

Virus bereproduksi dengan menginfeksi organisme lain dengan memasukan DNA atau RNAnya saja. Ada 2 daur yang terjadi pada virus ketika menginfeksi organisme lain(e.coli):

1.Daur litik
Disebut daur litik karena ketika pada fase pembebasan membran plasma bakteri akan lisis/pecah, berikut fase-fase pada daur ini:
a.Fase adsorpsi
Fase ini adalah fase melekatnya virus pada membran plasma bakteri
b.Fase penetrasi/injeksi
Fase ini adalah fase virus merusak membran plasma bakteri dengan enzim lisozim yang dipunyanya.Kemudian setelah membran tersebut terhidrolisis/rusak barulah virus memasukan DNA/RNAnya kedalam tubuh inang.
c.Fase sintesis
Fase dimana terjadinya membentukan DNA/RNA baru virus oleh DNA dan RNA bakteri
d.Fase replikasi
Fase ini fase dimana terjadinya pembentukan selubung protein/kapsid.
e.Fase Perakitan
Fase ini terjadi perakitan fag-fag baru
f.Fase pembebasan
Setelah sejumlah fag-fag baru terbentuk kemudian membran plasma bakteri pecah dan virus- virus tersebut keluar kemudian berpencar dan menginfeksi organisme lainya.

2.Daur lisogenik
Pada daur ini membran plasma tidak mengalami lisis,tetapi setelah daur ini selesai dilanjutkan lagi ke daur litik.Daur ini terdapat beberapa fase yakni:
a.Fase Adsorpsi
Pada fase ini terjadi pelekatan virus pada membran plasma bakteri.
b.Fase Penetrasi/injeksi
Fase pemasukan DNA/RNA virus pada bakteri.
c.Fase Penggabungan
Pada fase ini DNA/RNA virus bergabung dengan DNA dan RNA bakteri
d.Fase Replikasi
Pada fase ini terjadi pembentukan kapsid/selubung protein virus.
Setelah fase replikasi diatas berarti daur lisogenik telah selesai kemudian dilanjutkan ke fase- fase yang terdapat pada daur litik seperti:
e.Fase Perakitan
Kemudian pada fase ini terjadi perakitan fag-fag baru yang sudah sempurna
f.Fase pembebasan
Fase ini adalah fase lisisnya membran bakteri dan keluarnya fag-fag baru yang telah terbentuk ke udara.

Contoh-contoh virus pada:

1.Tumbuhan
a.TMV(Tobacco Mosaik Virus)
Virus ini menyerang daun tumbuhan tembakau sehingga lama kelamaan daun tersebur rusak dan berwarna kuning.
b.CVFDV(Citrus Vein Floem Degeneration Virus)
Virus ini menyerang jaringan pengangkut(floem) tumbuhan jeruk sehingga pembuluh floem mengalami degenerasi.
c.Virus Tungro
Virus ini menyerang tumbuhan padi dll,hospes perantaranya/inang perantarnya adalah bermacam-macam wereng.

2.Hewan dan Manusia
a.Papyloma Virus
Virus ini menyebabkan tumor pada manusia dan hewan ternak
b.Paramycovirus
Virus ini menyerang manusia dan menyebabkan penyakit influenza
c.HIV(Human Immunodeficiency Virus)
Virus ini menyerang sistem kekebalan manusia yang disebut penyakit AIDS(Acquired Immuno Defisiency Sindrome)
d.Rabies Virus
Virus ini pada awalnya menyerang kucing dan anjing kemudian virus ini mengalami mutasi dan sekarang menyerang manusia juga.
e.H5N1 Virus(Virus Flu Burung Tife A)
Virus ini awalnya menyerang unggas kemudian virus tersebut mengalami mutagen dan menyerang manusia dan disebut penyakit flu burung(avian Influenza).
f.SARS Vi(Severe Accute Respiratory Sindrome Virus)
Virus ini menyerang sistem respirasi pada manusia dengan gejala asfiksi,ispa dan asma.
G.Ebola Virus
Virus ini adalah virus yang menyebabkan kematian no.2 di dunia.Awalnya virus ini menjangkiti kera afrika dan lama-kelamaan menyerang manusia dengan gejala demam,sakit badan,diare,muntah dan pendarahan luar dan dalam yang diakibatkan rusaknya jaringan luar dan dalam tubuh.
h.Mumps Virus,Rubella Virus dan Hepatitis Virus(semua tife yakni:Hepartitis tife A,B,C,D,E)
Virus ini menyebabkan peradangan hati(hepatitis) yang akibatnya seluruh bagian tubuh berwarna kekuning-kuningan atau disebut pula penyakit kuning yang akibatnya jika sudah klonis menyebabkan kanker hati.
i.Poliomycetes Virus
Virus ini menyebabkan polio pada anak-anak sehingga menyebabkan kaki berbentuk O atau O

alvin53 BlogRead more...

SUB PHYLUM UROCHORDATA

>> Rabu, 11 Maret 2009

Urochordata berasal dari bahasa latin (Uro: ekor, chorda: batang penyokong tubuh dalam). Yang tunicates adalah laut, filter-pakan ternak. The most prominent tunicates are the sea squirts (class Ascidiacea), which show affinities to other chordates only in the juvenile stage. Yang paling menonjol adalah tunicates laut squirts (kelas Ascidiacea), yang menunjukkan affinities lain chordates hanya dalam tahap muda. Adult sea squirts are sessile (attached), globular or tubular animals, often with prominent incurrent and excurrent siphons; many kinds grow in colonies. Dewasa squirts adalah sessile laut (terlampir), bulat atau berbentuk binatang, sering menonjol dengan incurrent dan excurrent siphons; berbagai macam tumbuh di koloni. Most of the body of the adult is occupied by a very large pharynx with numerous gill slits that act as a sieve for food. Sebagian besar dari tubuh yang diduduki oleh orang dewasa yang sangat besar dengan berbagai tekak insang slits yang berfungsi sebagai saringan untuk makanan. Water taken into the incurrent siphon enters the pharynx and passes out through the gill slits, leaving food particles trapped in the pharynx. Diambil ke dalam air incurrent menyedot memasuki tekak dan lulus melalui insang slits, meninggalkan makanan partikel terperangkap di hulu kerongkongan. A groove in the pharynx called the endostyle secretes mucus that traps the particles and conveys them into the digestive tract; the movement of the mucus is caused by the action of cilia. Sebuah alur dalam tekak disebut endostyle secretes lendir yang perangkap yang partikel dan menyampaikan mereka ke dalam sistem pencernaan; pergerakan lendir disebabkan oleh tindakan dari bulu mata. Water leaves the atrium, a sac surrounding the pharynx, by way of the excurrent siphon. Air daun yang atrium, yang pundi-pundi sekitar tekak, dengan cara yang excurrent menyedot. Thus the gill slits in tunicates serve a feeding function, not a respiratory function. Dengan demikian insang slits di tunicates menjalani pakan fungsi, bukan fungsi pernafasan.

The sea squirt larva is a free-swimming animal resembling a tadpole. Laut muncrat jentik-jentik adalah gratis kolam-hewan yang mirip dengan berudu. The head, which will become the entire body of the adult, contains a rudimentary brain and sense organs, a small pharynx and digestive tract, and a ventral heart. Kepala, yang akan menjadi seluruh tubuh orang dewasa, berisi kelas, otak dan rasa organ, kecil tekak dan sistem pencernaan, dan perut jantung. Incurrent and excurrent openings are located at the top of the head. Incurrent dan excurrent bukaan terletak di bagian atas kepala. The tail is a muscular appendage that functions as a swimming organ. Ekor itu kan appendage yang berfungsi sebagai kolam organ. It contains a hollow nerve tube (connected to the brain), and a notochord that extends into the head and keeps the animal from telescoping when its muscles contract. Ia berisi rongga saraf tabung (terhubung ke otak), dan notochord yang membentang ke kepala dan tetap menggunakan hewan dari telescoping jika otot kontrak. When the larva is ready to undergo metamorphosis it attaches to an object head downward. Bila jentik-jentik siap untuk mengalami metamorfosa itu attaches ke obyek kepala ke bawah. The tail, notochord, and nerve cord degenerate, the pharynx enlarges, and the other organs shift in position; the incurrent and excurrent openings develop siphons. Ekor, notochord, dan saraf kabelnya memburuk, yang enlarges tekak, dan organ lain perubahan posisi; yang incurrent dan excurrent bukaan mengembangkan siphons.

There are two other classes of tunicates, both consisting of small planktonic animals. Ada dua kelas tunicates lain, baik yang terdiri dari planktonic binatang kecil. The salps (Thaliacea) metamorphose into barrel-shaped adults that swim by muscular contractions. Yang salps (Thaliacea) bentuknya menjadi berbentuk barel-orang dewasa yang berenang dengan gagah contractions. The larvaceans (Larvacea) are neotenous, that is, they achieve sexual maturity and reproduce without losing the larval form. Yang larvaceans (Larvacea) adalah neotenous, yaitu, mereka mencapai seksual dewasa dan bereproduksi tanpa kehilangan larval formulir. Many zoologists believe that tunicates of the sea squirt type were the first chordates and that the larval tail, with its notochord and nerve chord, was evolved as a means of dispersing their larvae. Banyak zoologists percaya bahwa tunicates dari laut menyuntik jenis yang pertama dan chordates bahwa larval ekor, dengan notochord dan saraf senar, telah berkembang sebagai alat dispersing mereka larva. According to this theory, the later chordates, including the vertebrates, are descended from neotenous tunicates that, like the larvaceans, failed to assume the adult form. Menurut teori ini, yang kemudian chordates, termasuk vertebrata, yang turun dari neotenous tunicates yang, seperti larvaceans, gagal untuk menganggap bentuk dewasa.

Karakteristik Urochordata:
1)Possesses a Notochord,a hollow nerve cord and a post anal tail. 1) memiliki Notochord, melubang saraf kabelnya dan paska anal ekor.
2)Body has more than two cell layers and includes tissues and organs. 2) Badan memiliki lebih dari dua lapisan sel dan termasuk jaringan dan organ.
3)Has a U shaped gut. 3) Apakah yang berbentuk U usus.
4)Body has no coelomic body cavity. 4) Badan tidak memiliki coelomic rongga tubuh.
5)Body wholly enclosed in a 'tunic' of secreted protein and cellulose-like material. 5) Badan seluruhnya tertutup dalam 'jubah' keras dari protein dan selulosa-bahan seperti.
6)Are hermaphroditic, normally with only one ovary and testis. 6) Apakah hermaphroditic, biasanya hanya dengan satu telur dan testis.
7)Has a nervous system composed of a anterior ganglion from which individual nerves issue. 7) Apakah yang terdiri dari sistem saraf pusat yang sebelumnya dari individu yang saraf masalah.
8)Has no excretory organs. 8) Tidak punya excretory organ.
9)Has a distinct larval stage. 9) Memiliki larval tahap yang berbeda.
10)All are filter feeders. 10) Semua adalah filter feeders.
11)Live in marine environments. 11) lingkungan hidup di laut.
12)About 2,000 species currently known. 12) 2000 Tentang spesies saat ini dikenal.

alvin53 BlogRead more...

SUB PHYLUM HEMICHORDATA

Sesuai dengan namanya hemichordata berasal dari kata (hemi: semu, chorda: penyokong tubuh dalam). Hemichordata adalah devisi yang berbentuk cacing laut deuterostome binatang, umumnya dianggap sebagai saudara dari grup echinoderms. Mereka kembali ke tanggal yang lebih rendah atau Tengah Cambrian dan penting termasuk kelas fosil disebut graptolites, sebagian besar yang menjadi punah di Carboniferous. Mereka tampaknya memiliki bentuk primitif notochord, dibentuk dari diverticulum dari foregut disebut stomochord, tetapi kemungkinan besar ini adalah hasil dari evolusi konvergen.A hollow neural tube exists among some species (at least in early life), probably a primitive trait they share with the common ancestor of chordata and the rest of the deuterostomes. Sebuah rongga saraf tabung ada di antara beberapa spesies (setidaknya pada awal kehidupan), yang mungkin primitif sifat mereka berbagi dengan leluhur umum dari chordata dan sisanya dari deuterostomes.

The bodies of Hemichordates are divided into three parts, proboscis, collar and trunk. Hemichordates yang dibedakan oleh tripartit (tiga) divisi dari tubuh. At the forward end of the body is a preoral lobe , behind this is a collar, and last comes a trunk . Pada akhir maju tubuh adalah preoral cuping, di balik ini adalah leher, dan terakhir yang datang trunk. The name "hemichordate" means "half chordate," and hemichordates share some (but not all) of the typical chordate characteristics . Nama "hemichordate" berarti "setengah chordate," hemichordates dan berbagi beberapa (tetapi tidak semua) yang khas chordate karakteristik. There are branchial openings , or "gill slits," that open into the pharynx; there is a rudimentary structure in the collar region, the stomochord , that is similar to a notochord ; and there is a dorsal nerve cord, in addition to a smaller ventral nerve cord. Ada branchial bukaan, atau "insang slits," yang terbuka ke dalam tekak; ada di kelas, struktur dalam wilayah leher, yang stomochord, yang mirip dengan notochord; dan sirip belakang terdapat saraf kabelnya, di samping yang lebih kecil ventral saraf kabelnya. However, hemichordates are not classified as true chordates, although they are quite closely related. Namun, hemichordates tidak diklasifikasikan sebagai benar chordates, meskipun mereka sangat erat terkait. Some DNA-based studies of evolution suggest that hemichordates are actually closer to echinoderms than to true chordates. Beberapa DNA-berdasarkan studi evolusi menyarankan bahwa hemichordates sebenarnya lebih dekat dengan echinoderms daripada untuk chordates benar. This is supported by the fact that the larvae of at least some hemichordates look very much like those of some echinoderms. Hal ini didukung oleh fakta bahwa larva setidaknya beberapa hemichordates terlihat sangat seperti yang beberapa echinoderms.

Of the three classes of hemichordates, the most familiar living ones are the Enteropneusta , the acorn worms. Dari tiga kelas hemichordates, yang paling akrab yang tinggal adalah Enteropneusta, yang cacing acorn. One is pictured at the top right of the page. Salah satunya adalah kita di bagian kanan atas halaman. The triple division of the body is obvious. Triple pembagian tubuh adalah jelas. Acorn worms also have multiple branchial openings, as many as 200 in some species. They are slow burrowers, using the proboscis to burrow through sediment, and may either deposit feed (consume sediment and digest the organic matter, rather like earthworms in soil) or suspension feed (collect suspended particles from the water). Acorn cacing juga memiliki beberapa branchial bukaan, sebanyak 200 di beberapa spesies. Mereka adalah burrowers lambat, menggunakan belalai untuk menggali melalui endapan, dan bisa deposit pakan (mengkonsumsi endapan dan ringkasan yang organik, agak seperti earthworms di tanah) atau penangguhan pakan (mengumpulkan ditangguhkan partikel dari air). Some of these worms may be very large; one species may reach a length of 2.5 meters (almost eight feet), although most are much smaller. Beberapa cacing ini mungkin sangat besar; satu spesies Mei mencapai panjang 2,5 meter (hampir delapan kaki), walaupun sebagian besar masih jauh lebih kecil.

The second living class is the Pterobranchia , an obscure group with only about 20 living species. Pterobranchs as very different from acorn worms; they form colonies in which the individuals are interconnected by stems, or stolons . Individuals, or zooids , are often less than 1 millimeter long. The proboscis is not elongated, as it is in acorn worms, but shield-shaped. The second division of the body bears a pair of branched tentacles that collect small food particles from the water. Tinggal kelas kedua adalah Pterobranchia, mengaburkan sebuah grup dengan hanya tinggal sekitar 20 spesies. Pterobranchs sebagai sangat berbeda dari acorn cacing; membentuk koloni mereka di mana individu adalah interkoneksi oleh batang, atau stolons. Individu, atau zooids, sering kurang dari 1 milimeter panjang. Belalai yang tidak elongated, karena di cacing acorn, tetapi berbentuk perisai. Kedua pembagian tubuh beruang sepasang Branched tentacles yang mengumpulkan makanan kecil partikel dari air. There is only one branchial opening. Hanya ada satu branchial membuka. Most strikingly, almost all pterobranch species create and live within a network of tubes, the coenecium . Sebagian besar dgn cara yg menyolok, hampir semua jenis pterobranch membuat dan tinggal dalam sebuah jaringan tabung, yang coenecium. These tubes are made up of the protein collagen, secreted by special glands in the proboscis. Yet similar larvae and a similar tripartite body plan unite the enteropneusts and pterobranchs. Tabung tersebut terdiri dari kolagen protein, bekerja keras oleh kelenjar khusus di belalai. Namun serupa larva yang sama dan badan tripartit rencana dalam mempersatukan enteropneusts dan pterobranchs. This diagram shows a colony of pterobranchs in the genus Rhabdopleura .

Hemichordata are divided into two classes: the Enteropneusta , commonly called acorn worms, and the Pterobranchia , which may include the graptolites. Karakteristik Hemichordata:
1)Bilaterally symmetrical. 1) bilateral simetris.
2)Body has more than two cell layers, tissues and organs. 2) Badan memiliki lebih dari dua lapisan sel, tisu dan organ.
3)Body cavity a true coelom. 3) Badan rongga yang benar coelom.
4)Body possesses a through gut, straight or U-shaped, with an anus. 4) Badan memiliki melalui usus, lurus atau U-berbentuk, dengan anus.
5)Body divided into three sections, a proboscis, a collar and a trunk. 5) Badan dibagi menjadi tiga bagian, satu belalai, yang leher dan trunk.
6)Nervous system normally diffuse, but variable. 6) sistem saraf biasanya menabur, tetapi variabel.
7)Has a partially open circulatory system. 7) Apakah yang sebagian terbuka sistem peredaran darah.
8)Possesses glomerulus as an excretory organ. 8) memiliki glomerulus sebagai excretory organ.
9)Reproduction normally sexual and gonochoristic. 9) Dilarang biasanya seksual dan gonochoristic.
10)Feeds on fine particles in the water. 10) Feed pada partikel halus dalam air.
11)All live marine environments. 11) Semua lingkungan hidup laut. The Hemichordates, or Acorn Worms are a small phylum of generally small animals that were once considered to be a part of the Chordata. Yang Hemichordates, atau Acorn Worms adalah sebuah divisi dari kecil umumnya kecil sekali binatang yang dianggap sebagai bagian dari Chordata. However modern science has proven that none of them posses a post anal tail or a notochord and they have been allocated to a phylum of their own. Namun ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa tidak satupun dari mereka memiliki sebuah anal ekor atau notochord dan mereka telah dialokasikan ke divisi mereka sendiri.

They are all marine worm-like animals. Mereka semua laut seperti kunang-binatang. There are only about 90 known species all of which are benthic, (living on the sea floor) in their adult form. Hanya ada sekitar 90 spesies dikenal semua yang benthic, (hidup di dasar laut) dalam bentuk dewasa. The smallest species are only a few millimetres long and the largest, Balanoglossus gigas can reach lengths of 1.5 metre (4.7 feet). Terkecil spesies hanya beberapa lama milimeter dan terbesar, Balanoglossus gigas dapat mencapai panjang 1,5 meter (4.7 kaki). All known species feed on small particles of organic matter either as filter feeders of as substrate eaters. Semua jenis makanan dikenal pada partikel kecil dari organik baik sebagai filter feeders sebagai substrat eaters. They have a wide distribution and can be found in most of the worlds waters both in shallow coastal waters and in the deeper seas. Mereka memiliki distribusi luas dan dapat ditemukan di sebagian besar dunia baik di perairan pesisir pantai yang dangkal dan di lautan yang lebih dalam.

The basic body plan is tripartite (in three sections). Dasar tubuh adalah rencana tripartit (dalam tiga bagian). The first section is called the 'Protosome'. Bagian pertama dinamakan 'Protosome'. This is a modified proboscis and in many species it is short, it is these species that have given the Hemichordates their common name of 'Acorn Worms'. Ini merupakan diubah pada belalai dan di banyak spesies itu singkat, ini adalah spesies yang telah diberi Hemichordates mereka umum nama 'Acorn Worms'. The protosome is followed by a 'collar' which bears tentacles in the Pterobranchia but not in the Enteropneusta. Protosome yang akan diikuti oleh 'leher' yang beruang tentacles di Pterobranchia tetapi tidak di Enteropneusta. Behind this is a 'trunk' which contains the digestive and reproductive organs. Dibalik ini adalah 'trunk' yang berisi pencernaan dan organ reproduksi.

The phylum is divided into two classes, the Pterobranchia and the Enteropneusta. Divisi yang dibagi menjadi dua kelas, yang Pterobranchia dan Enteropneusta. The two classes share some attributes but are quite different in others. Kedua kelas berbagi beberapa atribut namun sangat berbeda dalam hal lain.

Class Enteropneusta Kelas Enteropneusta

The Enteropneusts, with more than 70 species, comprise the majority of the Hemichordates, they are the typical Acorn Worms. Yang Enteropneusts, dengan lebih dari 70 spesies, mayoritas terdiri dari Hemichordates, mereka adalah khas Acorn Worms. They live in burrows in the substrate (mud or fine sand) or under rocks, in both shallow and deeper waters. Mereka tinggal di Burrows dalam substrat (lumpur atau pasir halus) atau di bawah batu, baik di perairan dangkal dan lebih mendalam. Feeding is either filter feeding or substrate eating. Makan adalah salah satu filter atau substrat makan makan. The proboscis is small in both types and the collar is very small. Belalai yang kecil di kedua jenis dan leher sangat kecil.

Substrate eaters like Balanoglossus clavigerus from the Mediterranean are generally larger than filter feeders. Substrat eaters seperti Balanoglossus clavigerus dari Mediterania umumnya lebih besar daripada filter feeders. They consume large amounts of mud and or sand and digest the organic matter within it. Mereka mengkonsumsi jumlah besar dan lumpur atau pasir dan ringkasan organik dalam hal ini. They deposit their wastes on the surface much like earthworm castes. Mereka deposit mereka limbah pada permukaan seperti banyak castes cacing tanah. Their burrows may have several openings at one end. Burrows mereka mungkin memiliki beberapa bukaan di satu akhir. They seldom leave their burrows. Mereka jarang mereka meninggalkan Burrows.

Filter feeders have mucous secreting glands and numerous cilia on their proboscis. Filter feeders memiliki lendir secreting kelenjar dan banyak bulu mata pada belalai mereka. The proboscis is held out of the burrow entrance and organic particles are caught in the mucous which is swept to the mouth by the beating of the cilia. Belalai yang diselenggarakan dari lubang masuk organik dan partikel ditangkap di lendir yang aparat kepolisian ke mulut oleh kekalahan dari bulu mata. These species can cover their mouth with their collar and thus avoid eating inorganic or otherwise undesirable materials. Spesies ini dapat menutupi mereka dengan mulut mereka dan leher menghindari makan sehingga anorganik atau bahan tidak diingini.

The digestive system is a through gut ending in a terminal anus. Yang merupakan sistem pencernaan usus melalui terminal yang berakhir di anus. Behind the mouth is a buccal cavity which leads into a pharynx which possess gill slits. Dibalik mulut adalah buccal rongga yang mengarah ke hulu kerongkongan yang memiliki pial slits. These gill slits are believed to be used primarily to assist gaseous exchange (respiration). Pial slits ini dipercaya dapat digunakan terutama untuk membantu pertukaran gas (respirasi). The Pharynx leads into an oesophagus which in turn leads to an intestine which is the main site of digestion. Tekak yang mengarah ke dalam kerongkongan yang pada gilirannya mengarah ke usus yang utama situs pencernaan. The intestine leads ultimately to the anus. Usus yang akhirnya lead ke anus.

Gaseous exchange occurs over the whole body as well as in the pharyngeal slits. Pertukaran gas terjadi seluruh tubuh serta dalam pharyngeal slits. The blood is colourless and has no respiratory pigments. Darah adalah warna dan tidak memiliki pewarna pernafasan. It is forced through the animal's few vessels by the beating of a muscular heart that forces blood through the central sinus. Hal ini terpaksa melalui beberapa hewan's kapal oleh kekalahan dari kan jantung yang memaksa darah melalui pusat sinus. The heart constricts the sinus, but the blood does not actually enter the heart so it is not a heart in the strictest sense. Jantung constricts yang sinus, tetapi sebenarnya darah tidak masukkan hati sehingga tidak diproses di jantung rasa. The blood passes through two longitudinal blood vessels and a series of sinuses. Darah melewati dua longitudinal pembuluh darah dan serangkaian sinuses.

The nervous system derives from a sub-epidermal net and is thickened in the mid-dorsal region of the proboscis and the mid-ventral area of the trunk into hollow nerve cords. Sistem urat saraf yang berasal dari sub-kulit bersih dan ketebalan beberapa sentimeter di pertengahan sirip belakang daerah dari hidung besar dan pertengahan ventral kawasan trunk ke dalam rongga saraf tali pusat. In the collar their are giant nerve fibres, but their function is poorly understood and the animal can survive reasonable well without them. Di leher mereka adalah raksasa serat saraf, tetapi mereka adalah fungsi dipahami dengan baik dan binatang dapat bertahan hidup layak baik tanpa mereka.

Reproduction can occur as a result of fragmentation of the adults body, however it normally involves the two sexes and egg fertilisation. Reproduksi dapat terjadi sebagai akibat fragmentasi tubuh orang dewasa, tetapi biasanya melibatkan dua jenis kelamin dan telur fertilisation. Both sexes have numerous gonads and fertilisation is external. Kedua jenis kelamin memiliki banyak gonads dan fertilisation adalah eksternal. The females extrude egg masses onto the surface of the substrate from within their burrows (2,000 to 3,000 eggs at a time). Perempuan yang menolak telur massa ke permukaan pada substrat dari mereka dalam Burrows (2000 ke 3000 telur sekaligus). The males also release their sperm into the water, the sperm swim and seek out the eggs which it is believed they detect chemically. Laki-laki yang juga melepaskan mereka ke dalam air mani, sperma yang berenang dan mencari telur yang beriman itu adalah mereka mendeteksi dan kimiawi. The fertilised egg develops into a 'tornaria' larvae and lives as part of the plankton (floating in the sea) for several weeks until it undergoes a metamorphosis into the 3 body sections that the adult possesses and sinks to the sea-floor. Fertilised telur yang berkembang menjadi 'tornaria' larva dan hidup sebagai bagian dari plankton (apung di laut) untuk beberapa minggu sampai mengalami sebuah metamorfosa ke dalam 3 bagian tubuh yang dewasa dan memiliki sinks ke laut-lantai.

Class Pterobranchia Kelas Pterobranchia

With only between 10 and 20 species the Pterobranchia make up less than one fifth of the Hemichordates. Dengan hanya antara 10 dan 20 spesies yang membuat Pterobranchia sampai kurang dari seperlima dari Hemichordates. They are small animals ranging in size from 1 to 12 millimetres in length. Mereka adalah binatang kecil dalam ukuran mulai dari 1 hingga 12 milimeter panjang. Pterobranchs live in much deeper water than the Enteropneusts, this and their soft bodies means that they are difficult to study and much less is known about their ecology. Pterobranchs hidup di air lebih banyak dibandingkan dengan Enteropneusts, mereka lunak ini dan badan-badan yang berarti mereka sulit untuk belajar dan kurang banyak diketahui tentang mereka ekologi.

The proboscis is modified into into a shield which secretes the collagenous burrow in those species that live in one. Yang belalai yang diubah ke dalam sebuah perisai yang secretes yang collagenous yang bersembunyi di spesies yang tinggal di satu. It is also used as an organ of locomotion, much in the way a snail uses its foot, both for movement inside and outside the burrow. Hal ini juga digunakan sebagai organ daya, banyak di jalan bekicot dengan menggunakan kaki, baik untuk gerakan di dalam dan di luar bersembunyi.

The collar is modified to produce between 1 and 9 pairs of tentacles or lophophore arms. Leher yang dimodifikasi untuk memproduksi antara 1 dan 9 pasang tentacles atau lophophore lengan. These arms possess a double row of smaller ciliated tentacles. Lengan ini memiliki dua baris yang lebih kecil berbulu mata tentacles. The tentacles secrete mucous which is driven, along with the food particles trapped in it, to the mouth by the beating of the cilia. Tentacles yang mengeluarkan lendir yang digerakkan, bersama dengan makanan partikel terperangkap di dalamnya, ke mulut oleh kekalahan dari bulu mata. The mucous and the accompanying food particles are then digested. The lendir dan memasukkan partikel makanan yang kemudian dicerna.

The trunk is short and sac like rather than being long and thin, and the digestive tract is U-shaped. Trunk adalah pendek dan kantung seperti daripada yang panjang dan kurus, dan sistem pencernaan adalah berbentuk-U. The animal's anus is then on the animal's back approximately opposite the animal's mouth. Binatang's anus kemudian pada hewan's kembali sekitar berlawanan binatang's mulut. The truck ends in a contractile, (can lengthen or shorten) prehensile (can grip like a monkeys tail) stalk. Truk berakhir dalam contractile, (dapat dipanjangkan atau memendekkan) dpt memegang (dapat pegangan seperti monyet ekor) hati-hati. This stalk is used for support in some species, but is joined at its farther end to a common stolon in colonial species. Hati-hati ini digunakan untuk mendukung dalam beberapa jenis, tetapi bergabung di akhir jauh ke dalam umum Stolon kolonial spesies.

Asexual reproduction by budding is common and often gives rise to colonies starting from a single individual. Asexual reproduksi oleh budding adalah umum dan sering menimbulkan koloni mulai dari satu individu. However sexual reproduction is the normal method of reproduction and it is similar to that in the Enteropneusts with external fertilisation. Namun reproduksi seksual adalah normal reproduksi dan metode ini mirip dengan yang di Enteropneusts eksternal dengan fertilisation. However each animal has only a single gonad and the larvae is believed not to be a tornaria, though it is poorly know. Namun setiap binatang hanya memiliki satu kelenjar kelamin dan larva diyakini tidak menjadi tornaria, walaupun tahu adalah buruk.

The Pterobranchs also differ from the Enteropneusts in the possession of only one, or in some species no pharyngeal slits ( Cephalodiscus sp. = 1, Rhabdopleura sp. = 0). Pterobranchs yang juga berbeda dari Enteropneusts dalam kepemilikan hanya satu, atau dalam beberapa spesies tidak pharyngeal slits (Cephalodiscus sp. = 1, Rhabdopleura sp. = 0). Because these animals are generally very small there is no problem with respiration occurring simply across the body surface. Karena hewan ini umumnya sangat kecil tidak ada masalah dengan respirasi hanya terjadi di seluruh permukaan tubuh. Their other organ systems are similar to those of the Enteropneusts (see above). Mereka lain organ sistem yang mirip dengan mereka yang Enteropneusts.

Physical characteristics Karakteristik fisik

Hemichordates have two major body plans. Hemichordates memiliki dua rencana utama tubuh. One of the most notable characteristics of the enteropneustan hemichordates is their three-part body plan, which includes a protosome, or anterior proboscis (sometimes called a pre-oral lobe); followed by a mesosome or collar; and finally a meta-some, or trunk. Salah satu karakteristik yang paling terkemuka dari enteropneustan hemichordates mereka adalah tiga-bagian tubuh rencana, yang mencakup protosome, atau sebelumnya belalai (kadang-kadang disebut pra-lisan cuping); diikuti oleh mesosome atau leher, dan akhirnya sebagai meta-beberapa, atau trunk. Cilia, which are present over all body areas, play roles in locomotion and in distributing the proteinaceous mucus secreted by the acorn worms. Bulu mata, yang hadir lebih dari semua badan daerah, bermain peran dalam tenaga dalam menyalurkan dan proteinaceous lendir keras oleh cacing acorn. The largest species is the enteropneust Balanoglossus gigas of Brazil, an acorn worm that reaches 4.9 ft (1.5 m) in length and lives in long burrows stretching over more than 9.8 ft (3 m). Terbesar adalah spesies enteropneust Balanoglossus gigas Brasil, sebuah acorn cacing yang mencapai 4,9 kaki (1,5 m) panjang dan lama tinggal di Burrows membentang sepanjang lebih dari 9,8 kaki (3 m).

Pterobranchs have a three-part body plan like the enteropneusts, but with a shorter, shield-shaped proboscis and a more complex collar. Pterobranchs memiliki tiga bagian tubuh seperti rencana enteropneusts, tetapi dengan singkat, perisai berbentuk belalai yang lebih kompleks dan leher. In some species, the collar has tentacled arms. Dalam beberapa spesies, yang telah leher tentacled lengan. Pterobranchs form colonies, often with individuals attached by so-called stolons or stems. Pterobranchs bentuk koloni, sering dengan individu terpasang dengan apa yang disebut stolons atau batang. The individual animals are called zooids and are quite small, typically less than 0.04 in (1 mm) long. Individu hewan yang disebut zooids dan sangat kecil, biasanya dalam kurang dari 0,04 (1 mm) panjang. Groups form and live within a coenecium, which is a network of proteinaceous tubes built with secretions from each animal's proboscis. Kelompok formulir dan tinggal dalam coenecium, yang merupakan jaringan proteinaceous tabung dibangun dengan sekresi dari masing-masing binatang's belalai.

The class Planctosphaeroidea has only one species, Planctosphaera pelagica , and it is known only from its larvae. Kelas Planctosphaeroidea hanya memiliki satu spesies, Planctosphaera pelagica, dan hanya diketahui dari larva. Although several times larger at 0.3–1 in (8–25 mm) long, the almost-spherical, transparent P. Meskipun beberapa kali lebih besar di dalam 0.3-1 (8-25 mm) panjang, hampir-bulat, transparan P. pelagica larva is otherwise quite similar to enteropneust tornaria, having a gelatinous body covered with cilia. pelagica jentik-jentik jika tidak cukup mirip dengan enteropneust tornaria, seperti agar-agar memiliki tubuh ditutupi dengan bulu mata. Unlike tornaria, however, the epidermis of P. Tidak seperti tornaria, meski demikian, kulit ari P. pelagica has two deep invaginations (pouchlike formations) as well as numerous glands that secrete mucus. pelagica memiliki dua mendalam invaginations (pouchlike formasi) serta berbagai kelenjar yang mengeluarkan lendir.

Distribution Distribusi

Enteropneusts, pterobranchs, and planctosphaeroids occur in oceans throughout the world. Enteropneusts, pterobranchs, dan planctosphaeroids terjadi di lautan di seluruh dunia. In general, the acorn worms live in shallower areas and the pterobranchs in deeper waters. Secara umum, cacing acorn tinggal di daerah shallower dan pterobranchs di perairan yang lebih dalam. The single species known from the class Planctosphaeroidea is found in both the Atlantic and Pacific Oceans at depths between 246 ft (75 m) and about 3,280 ft (1,000 m). Spesies tunggal yang dikenal dari kelas Planctosphaeroidea ditemukan di kedua-dua Atlantik dan Pasifik Oceans kedalaman di antara 246 kaki (75 m) dan sekitar 3.280 kaki (1.000 m).

Habitat

Habitat varies by class. Habitat berbeda dengan kelas. Adult acorn worms are typically found in either intertidal or shallow marine areas, although they are occasionally found in deeper water. Dewasa acorn cacing biasanya ditemukan di salah satu intertidal atau wilayah laut dangkal, walaupun mereka kadang-kadang ditemukan dalam air lebih mendalam. They generally inhabit burrows in the sea bottom but also live sometimes in the sand inside shells, under rocks, in thick seaweed, or between root tangles. Mereka umumnya mendiami Burrows di bawah laut tetapi juga kadang-kadang hidup di pasir di dalam tempurung, di bawah batu, di tebal rumput laut, atau antara akar tangles. Adult pterobranchs are colonial forms that live in secreted tubular coenecia, and the planctosphaerids are planktonic. Dewasa pterobranchs adalah bentuk penjajahan yang tinggal di coenecia berbentuk keras, dan planctosphaerids adalah planktonic.

Behavior Perilaku

The acorn worms are solitary animals that are generally found sheltered in burrows, under rocks, or in thick vegetation. Cacing yang acorn adalah kurungan binatang yang umumnya ditemukan bersembunyi di Burrows, di bawah batu, atau di vegetasi tebal. The burrowing species, like Balanoglossus clavigerus , use their proboscis primarily to fashion U-shaped burrows. Burrowing pada spesies, clavigerus seperti Balanoglossus, mereka menggunakan belalai terutama untuk mode U-berbentuk Burrows. They line the burrow walls with epidermal secretions that provide added strength. Mereka baris yang bersembunyi dinding dengan sekresi kulit yang memberikan kekuatan ditambahkan. Each end of the burrow lies at the surface of the sea bottom and the remainder of the "U" is underground. Setiap akhir bersembunyi terletak di permukaan laut dan sisanya dari "U" adalah di bawah tanah. One end is a cone-shaped depression in the sand bottom, and the other can be identified by a several-inch-tall pile of worm castings a short distance away. Satu akhir adalah berbentuk kerucut depresi di bawah pasir, dan lainnya dapat dikenali dengan beberapa inci-tinggi timbunan worm castings dari jarak yang cukup dekat. Besides this main burrow, Balanoglossus also employs a few side tunnels. Selain ini bersembunyi utama, Balanoglossus juga mempekerjakan beberapa sisi terowongan. Frequently, acorn worms will stretch their proboscis and collar out of the tunnel, but they spend the bulk of their time underground. Sering, cacing acorn akan meregang belalai dan leher mereka keluar dari terowongan, tetapi mereka menghabiskan sebagian besar waktu mereka di bawah tanah. When threatened, acorn worms respond by expanding the proboscis, effectively anchoring the animal in its burrow or tangle of vegetation while withdrawing the rest of the body. Ketika terancam, cacing acorn menanggapi dengan memperluas belalai, hewan anchoring efektif dalam liang atau menjerat vegetasi menarik sementara sisanya dari tubuh. Studies of phototaxis (movement toward or away from a light source) reveal that illumination stimulates some species, like Saccoglossus ruber , to burrow deeper. Studi dari phototaxis (gerakan menuju atau jauh dari sumber cahaya) mengungkapkan bahwa masa merangsang beberapa spesies, seperti Saccoglossus ruber, untuk menggali lebih mendalam.

Feeding ecology and dietEkologi makan dan diet

Hemichordates may be either suspension- or sediment-feeders. Hemichordates bisa-penangguhan atau endapan-feeders. The latter, like Balanoglossus clavigerus , take in sediment and obtain nutrients from the organic matter contained in it. Yang terakhir, seperti Balanoglossus clavigerus, dalam mengambil endapan dan mendapatkan nutrien dari organik yang terdapat di dalamnya. The suspension-feeding adult hemichordates, as well as the filter-feeding tornaria larvae, gather their meals by generating currents with the cilia located on their bodies and drawing in organic matter. Penskorsan-makan hemichordates dewasa, serta filter-makan tornaria larva, mengumpulkan mereka makan dengan menghasilkan arus dengan bulu mata yang terletak di tubuh mereka dan lukisan di organik. There is some uncertainty about the role their mucus plays in prey capture. Ada beberapa ketidakpastian tentang lendir memainkan peran mereka dalam menangkap mangsa. Some scientists believe food sticks to the mucus-covered proboscis, and the cilia then beat in a pattern that draws the mucus and the food together to the mouth at the bottom of the proboscis. Beberapa ilmuwan percaya makanan stik ke-lendir meliputi belalai, dan bulu mata kemudian memukul dalam pola yang menarik lendir dan makanan bersama-sama ke mulut di bagian bawah belalai. Researchers studying such species as Rhabdopleura normani , on the other hand, have found that normal feeding does not involve mucus; instead, the organism relies on the cilia to change direction in movements called local reversals and thereby directs food particles to its mouth. Peneliti studi tersebut sebagai spesies Rhabdopleura normani, di sisi lain, telah menemukan bahwa makan tidak biasa melibatkan lendir; sebagai gantinya, organisme yang bergantung pada bulu mata untuk mengubah arah pergerakan disebut di lokal yang mengkhawatirkan, sehingga partikel makanan langsung ke muaranya.

Indirect-developing species have free-swimming tornaria larvae that live on plankton for weeks to months. Langsung-bebas telah mengembangkan spesies-kolam tornaria larva yang hidup di plankton untuk minggu ke bulan. Some species, like Saccoglossus horsti , have free-swimming larvae that obtain all their nutrition from their yolk, and within a few days take up the sessile (permanently attached) lifestyle. Beberapa spesies, seperti Saccoglossus horsti, memiliki kolam gratis-larva semua mereka yang mendapatkan nutrisi dari hakekat mereka, dan dalam beberapa hari menyahut sessile (secara permanen terpasang) gaya hidup. Studies of P. Studi P. pelagica larvae indicate that their mucus may facilitate feeding, although the details are unclear and several alternative hypotheses have been suggested for the mucus. pelagica larva menunjukkan bahwa mereka dapat memfasilitasi lendir makan, meskipun rincian tidak jelas dan beberapa alternatif hypotheses telah disarankan untuk lendir.

Reproductive biology Reproduksi biologi

Enteropneusts normally reproduce sexually via external fertilization, and develop either directly or via tornaria larvae. Enteropneusts biasanya mereproduksi seksual melalui pemupukan eksternal, dan mengembangkan baik secara langsung atau melalui tornaria larva. The indirect developers, including Balanoglossus and Ptychodera species, are in the majority. Pengembang secara tidak langsung, termasuk Balanoglossus dan Ptychodera spesies, di mayoritas. These species develop from egg to planktonic tornaria larva to adult form. Spesies ini berkembang dari telur ke planktonic tornaria jentik-jentik ke bentuk dewasa. The tornaria larvae eventually become sessile, with the burrow-dwellers developing tails behind the anus that they use to anchor themselves in their mucus-lined tunnels. Tornaria larva yang akhirnya menjadi sessile, dengan bersembunyi-dwellers mengembangkan ekor di belakang anus yang mereka gunakan untuk berlabuh di mereka sendiri lendir-terowongan bertahap. Direct developers, on the other hand, hatch into adult animals, bypassing the planktonic phase. Langsung pengembang, di sisi lain, mengeram ke hewan dewasa, yang planktonic melangkahi tahap. An example is Saccoglossus kowalevskii . Sebagai contoh Saccoglossus kowalevskii. Enteropneusts are also known to reproduce asexually by fragmentation of the adult's body, but this mode of reproduction is uncommon. Enteropneusts juga dikenal untuk mereproduksi asexually oleh fragmentasi dari tubuh dewasa, tapi ini adalah cara reproduksi biasa. Typically, the females lay up to 3,000 eggs at a time, and the males release sperm that appear to find the eggs by following chemical cues. Biasanya, perempuan yang meletakkan hingga 3000 telur sekaligus, dan lepaskan air mani laki-laki yang muncul untuk menemukan telur dengan mengikuti kimia cues. Reproduction in many species is cyclical. Saccoglossus horsti , for example, breeds in late spring to midsummer. Dilarang di banyak spesies adalah berhubung dgn putaran. Saccoglossus horsti, misalnya, bibit pada akhir musim semi ke tengah musim panas. Water temperature and tides appear to affect reproductive timing in hemichordates. Suhu dan arus air muncul ke mempengaruhi reproduksi dalam waktu hemichordates.

alvin53 BlogRead more...

  © Blogger template Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP